Rabu, 23 Maret 2011

DENGARLAH

          Terbit rasa duka kala senja mulai menyapa, sepi mulai datang menyelimuti hati dan sunyi menguasai. gundah hati ini, resah jiwa gelorakan dera takut akan makian, apa yang ada pada dirimu kecuali jiwa tanpa hati?
apa..? dimana letak tak berhatinya diriku..? apa karna sikapku..?? apa karna kebodohanku..? apa karna rasa terimakasihku yang tak terhingga, hinggaku takut kembali sebelum terbayar semua..?
           Dengarlah semua, kudiam bukan berarti tak berjalan, mematungku akan pandangan jaman, kokoh berdiri dengan segala keyakinan dalam diri tuk berani hadapi apapun.
           Bukan ku egois dengan duniaku, bukan ku tak peduli dengan perangaiku, percayalah....? sesak hatiku kala terbayang wajah penantian di bagian bumi sana, penantian penuh pengharapanya, wajah-wajah yang sungguh sangat ku rindukan, tapi apa yang ku punya..? apa yang ku miliki tuk penuhi harapan dari setiap anggan yang tergantung di leherku...????
           harapan..? harapan itu adalah energi bagi ku, bukan suatu pengekang ku tuk bernapas, tapi batasan di mana aku harus kembali kejalan yang benar kala harapan yang belum bisa aku wujudkan mulai samar dari pikiran.
           Dengarlah rintihanku ini, rintihan yang lebih pilu dari hujan rintik yang di caci oleh dunia.lihatlah langkahku ini, yang tertaih lemah tersandung terjal batu keraguan tapi takan ku berhenti. lihatlah jiwaku ini, yang berkilau tertutup hitam cobaan. lihatlah semangtku ini, yang redup tertiup dasyat angin kehidupan tapi takpernah padam. lihatlah diriku ini, yang akan kembali dari lumpur kehidupan dengan kilauan cahaya keberhasilan. insaya allah..... amin.

1 komentar:

  1. Apakah untuk sebuah cita yang engkau ukirkan harus engkau hujamkan langkah kakimu dibelahan bumi yang kini kau tapaki... Kau seret langkahmu menjauh dari bumi dimana orang orang terkasih menantimu dengan bait doa dan derai air mata... Bahkan sebuah harap akan hadirmu hanya untuk sekedar pengobat rindunya pun harus engkau padamkan??? Lalu dimana letak rindu yang kau katakan??? Dimana jejak kembali terbangunnya sadar yang engkau ucapkan?? Apakah hanya cacian di fikirmu yang akan keluar dari bibir bibir kering bertasbih????

    BalasHapus