titik nadir dari sebuah harapan
setelah capai puncak keindahan
dari makna hidup yang kelam
tersudut dalam ponjok penderitaan
seribu kata manis tajam
menyimpan makna terpendam
bagai rajm mematikan
terselubung madu manis mengiurkan
selaksa waktu yang membeku
di dasar kehidupan yang gelap
mematikan aliran air mata
terpaku bisu terima kenyaataan
tak kuasa menolak reflika dusta
darire ferensi hidup
yang menjanjikan rekontruksi hidup
muak akan kata-kata
dari iblis berparas malaikat
putih bersih menjerumuskan
menutupi hitam dari segumpal dendam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar